Hot Posts

6/recent/ticker-posts

Kegiatan Multi-Stakeholders Capacity Building: Memahami Transisi Energi Berkeadilan dan Pengarusutamaan GEDSI di Mataram

Kegiatan Multi-Stakeholders Capacity Building

Mataram, 18 Desember 2024 – Sebuah acara multi-stakeholders capacity building yang bertujuan untuk mendalami isu transisi energi berkeadilan dan pengarusutamaan Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial (GEDSI) sukses digelar di Hotel Prime Park, Mataram. Acara ini dihadiri oleh Yayasan Penabulu, Gema Alam, Pemerintah Daerah terkait, perwakilan penyandang disabilitas, serta komunitas pecinta Bumi.

Dengan semangat kolaborasi lintas sektor, kegiatan ini menjadi langkah penting dalam mendukung transformasi energi menuju keberlanjutan. Diskusi berfokus pada lima isu strategis: transisi energi berkeadilan, akses energi untuk kelompok rentan, pemberdayaan komunitas, peran pemerintah daerah, serta pentingnya integrasi GEDSI dalam kebijakan energi.

Membangun Pemahaman Bersama tentang Transisi Energi Berkeadilan

Transisi energi berkeadilan menjadi salah satu topik utama yang dibahas. Dalam sambutannya, Ketua Yayasan Penabulu NTB menyampaikan bahwa transisi energi tidak hanya mengenai peralihan dari energi fosil ke energi terbarukan, tetapi juga memastikan bahwa perubahan ini tidak meninggalkan kelompok rentan, termasuk perempuan, penyandang disabilitas, dan masyarakat adat.

"Transisi energi yang berkeadilan menuntut keterlibatan aktif semua pihak, termasuk komunitas lokal yang terdampak langsung. Oleh karena itu, acara ini dirancang untuk memperkuat kapasitas dan kolaborasi multi-pihak," ungkapnya.

Sesi ini juga menyoroti bagaimana energi terbarukan dapat memberikan manfaat langsung bagi komunitas, seperti melalui pembangunan fasilitas energi surya di wilayah pedesaan dan terpencil.

Integrasi GEDSI dalam Kebijakan dan Program Energi

Kegiatan Multi-Stakeholders Capacity Building

Pengarusutamaan GEDSI menjadi tema kunci lain yang diangkat. Dalam diskusi panel, perwakilan dari Ketua GEDSI JET NTB ( Mbak Ida ) menjelaskan pentingnya memastikan inklusi gender dan hak-hak disabilitas dalam setiap tahap implementasi proyek energi sampai skala lokal.

"Ketika kita membahas transisi energi, kita tidak hanya berbicara soal teknologi, tetapi juga soal bagaimana kebijakan dan program dirancang untuk menjawab kebutuhan semua orang, termasuk mereka yang sering terpinggirkan," ujar narasumber tersebut.

Diskusi ini juga menekankan pentingnya data yang inklusif untuk memastikan bahwa kebutuhan kelompok rentan terakomodasi.

Partisipasi Aktif Pemerintah Daerah dan Komunitas Lokal

Pemerintah daerah memiliki peran strategis dalam mendukung transisi energi. Wakil dari Pemerintah Daerah Mataram menggarisbawahi pentingnya kebijakan lokal yang mendukung pengembangan energi terbarukan, seperti penyediaan insentif bagi proyek berbasis komunitas.

Selain itu, komunitas pecinta Bumi juga berbagi pengalaman tentang inisiatif-inisiatif lokal yang berhasil, seperti program edukasi tentang efisiensi energi dan pengelolaan sampah sebagai bahan bakar alternatif.

"Keterlibatan komunitas lokal adalah kunci. Mereka adalah agen perubahan yang sebenarnya, yang mampu mendorong transisi energi t," kata seorang anggota komunitas pecinta Bumi.

Komitmen Bersama untuk Masa Depan yang Berkelanjutan

Acara ini ditutup dengan deklarasi komitmen bersama dari seluruh peserta untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam mendukung transisi energi berkeadilan dan pengarusutamaan GEDSI. Deklarasi ini mencakup langkah-langkah konkret, seperti:

  1. Meningkatkan kapasitas lokal melalui pelatihan dan pendidikan.
  2. Mendukung pengembangan energi terbarukan yang inklusif dan berkelanjutan.
  3. Membangun kemitraan strategis antara pemerintah, organisasi masyarakat, dan sektor swasta.

Peserta juga sepakat untuk terus memantau dan mengevaluasi implementasi kebijakan energi agar sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan sosial dan lingkungan.

Dukungan dari Semua Pihak

Kegiatan ini mencerminkan semangat gotong-royong untuk menghadapi tantangan energi global. Dengan kehadiran berbagai pemangku kepentingan, acara ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan menuju transisi energi yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga adil bagi semua pihak.

Sc.Bang Rudy