Hot Posts

6/recent/ticker-posts

NTB Jadi Pionir Transisi Energi Lewat Pemanfaatan Biogas

 

NTB Jadi Pionir Transisi Energi Lewat Pemanfaatan Biogas

Mataram ( BDP Lombok ) - Nusa Tenggara Barat (NTB) semakin menunjukkan komitmennya sebagai daerah yang mendukung transisi energi berkelanjutan. Salah satu inovasi yang menjadi sorotan adalah pemanfaatan biogas sebagai sumber energi terbarukan. Hal ini diungkapkan oleh Krisna Wijaya, Project Manager Yayasan Rumah Energi, dalam sebuah diskusi yang menyoroti pentingnya energi ramah lingkungan di NTB.

Mendorong Energi Ramah Lingkungan

Krisna Wijaya menjelaskan bahwa biogas adalah solusi yang tepat untuk mengatasi berbagai tantangan energi yang dihadapi masyarakat. "NTB memiliki potensi besar dalam pengelolaan limbah organik untuk menghasilkan biogas. Tidak hanya membantu mengurangi emisi gas rumah kaca, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat," ungkapnya.

Pemanfaatan biogas di NTB telah memberikan dampak positif pada banyak aspek, mulai dari lingkungan, sosial, hingga ekonomi. Limbah organik dari peternakan, rumah tangga, dan industri kecil dapat diolah menjadi energi yang bersih dan terjangkau.

NTB: Pionir Transisi Energi Terbarukan

Dalam upaya menjadi pionir transisi energi, NTB tidak hanya mengandalkan potensi alam, tetapi juga memberdayakan masyarakat lokal. Berbagai pelatihan dan program telah dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya energi terbarukan. Yayasan Rumah Energi, bersama mitra-mitranya, aktif memberikan edukasi dan teknologi kepada komunitas lokal.

"Kami percaya bahwa transisi energi hanya akan berhasil jika melibatkan semua pihak, termasuk masyarakat di tingkat akar rumput," jelas Krisna Wijaya. Dengan melibatkan masyarakat, mereka dapat memahami pentingnya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil sekaligus memanfaatkan sumber daya lokal yang melimpah.

Dampak Positif Pemanfaatan Biogas

Pemanfaatan biogas di NTB memberikan berbagai manfaat nyata, di antaranya:

  1. Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca: Dengan mengolah limbah organik menjadi biogas, emisi metana yang dihasilkan dari limbah dapat diminimalkan. Ini berkontribusi pada upaya global dalam mengurangi dampak perubahan iklim.
  2. Mengurangi Ketergantungan pada LPG: Biogas menjadi alternatif yang lebih murah dan mudah diakses dibandingkan dengan gas LPG. Hal ini sangat membantu masyarakat pedesaan yang sering mengalami kesulitan mendapatkan bahan bakar.
  3. Peningkatan Kesejahteraan Ekonomi: Limbah yang sebelumnya tidak dimanfaatkan kini dapat diolah menjadi sumber energi dan pupuk organik, memberikan nilai tambah bagi petani dan peternak.
  4. Peningkatan Kesehatan: Dengan menggantikan bahan bakar tradisional seperti kayu bakar, biogas membantu mengurangi polusi udara di dalam rumah yang sering menyebabkan penyakit pernapasan.

Tantangan dan Harapan

Meski memiliki banyak keunggulan, pemanfaatan biogas di NTB juga menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya adalah kurangnya infrastruktur dan pendanaan untuk pengembangan lebih lanjut. Selain itu, masih ada masyarakat yang belum sepenuhnya memahami manfaat biogas, sehingga edukasi menjadi kunci utama dalam mengatasi kendala ini.

Namun, Krisna Wijaya optimistis bahwa NTB dapat terus menjadi contoh dalam transisi energi berkelanjutan. "Kunci keberhasilan adalah kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Dengan dukungan yang tepat, NTB dapat menunjukkan kepada dunia bahwa transisi energi tidak hanya mungkin, tetapi juga membawa manfaat besar," tegasnya.

Langkah Ke Depan GEDSI JET

Ke depan, NTB berencana memperluas jangkauan program biogas ke lebih banyak komunitas. Pemerintah daerah bersama Yayasan Rumah Energi dan mitra lainnya terus mengupayakan peningkatan kapasitas teknologi serta penyediaan pendanaan untuk proyek-proyek energi terbarukan.

"Biogas bukan sekadar teknologi, tetapi solusi nyata untuk masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan," ujar Krisna Wijaya. Melalui langkah-langkah strategis ini, NTB diharapkan mampu menjadi percontohan dalam pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia.

Pemanfaatan biogas di NTB adalah bukti nyata bahwa transisi energi berkelanjutan bisa dimulai dari langkah-langkah sederhana di tingkat lokal. Dengan potensi yang dimiliki, dukungan dari berbagai pihak, dan semangat masyarakatnya, NTB mampu menjadi pionir dalam transisi energi di Indonesia. Sebuah langkah maju untuk masa depan yang lebih cerah, hijau, dan mandiri energi.